Ekstremisme merupakan paham atau keyakinan yang sangat kuat terhadap sesuatu melebihi batas dan dapat melanggar hukum.
Ekstremisme menjadi ancaman nyata. Tapi, tahukah kamu sekolah punya peran penting mencegahnya?
Radikalisme menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi masyarakat global saat ini, termasuk di kalangan umat Islam
Remaja yang merupakan generasi Z dan punya niatan teroris ini adalah tantangan kita semua
Pasca pembunuhan Trump yg gagal. AS tampaknya berTuhan kembali dgn pernyataan pendeta Franklin Graham bhw Tuhanlah yg melindungi Trump dari si jahat.
Guru mengajari siswa kalau Indonesia itu kaya suku, ras, agama. Namun, jarang dibicarakan tentang merawat keberagaman dan potensi ekstremisme
Ekstremisme politik menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan nasional, mendestabilisasi masyarakat, melemahkan prinsip-prinsip demokrasi
"Mendalami Kant: Kunci Pemahaman Terhadap Tuhan dalam Batasan Rasionalitas dan Moralitas"
Perempuan jangan sampai turut terjerumus dalam pemikiran-pemikiran menyesatkan berkedok agama.
Otoritas China telah melarang sebagian besar warga Uighur untuk menjalankan sholat di masjid di wilayah Xinjiang.
Media sosial jahat dan mempermudah penyebaran hoaks... kan?
Perlu upaya bersama untuk mengendalikan penyebaran bibit radikalisme dan ekstremisme ini.
Ekstremisme sama bahayanya dengan covid-19. Kesadaran akan bahaya ekstremisme ini harus dimiliki oleh masyarakat global.
Pandemi covid ternyata meningkatkan kegiatan ekstremisme di berbagai negara. Karena itu Perpres ranpe adalah tepat untuk menjawab itu.
Intoleransi, ekstremisme; dua hal yang berbasis perbedaan dan kekerasan sudah mauk ke ranah pendidikan.
pemerintah Indonesia menerbitkan perpres ranpe sebagai upaya melawan terorisme. ranpe itu hakekatnya untuk rasa nyaman kita bersama
Bom bali adalah salah satu bukti betapa berbahayanya ekstremisme di negara kita
Salah satu contoh populer mengenai fanatisme yang timbul di masyarakat adalah sikap fanatisme gereja pada Abad Pertengahan di Benua Eropa
Buku ini menujukan sikap untuk bersama-sama kembali pada Pancasila. Tidak sekadar teks, melainkan diwujudkan dalam praktik keseharian berbangsa-berneg
ekstremisme berbasis kekerasan hingga mengarah kepada terorisme bukan lagi merupakan suatu hal yang bersifat laten (tersembunyi dan potensial) bagi In