Pembukaan kembali ekspor pasir laut menuai penolakan karena dinilai merusak ekosistem, mengancam nelayan, serta bertentangan dengan upaya pelestarian
Apakah kebijakan ini akan membawa harapan bagi pembangunan ekonomi atau justru menjadi mimpi buruk bagi lingkungan?
Tulisan ini akan menelisik dampak pengerukan pasir bagi lingkungan dan masyarakat pesisir, serta keuntungan ekonomi jangka pendek.
Baru-baru ini publik digemparkan dengan pemerintah yang secara sah mengambil keputusan untuk membuka kembali keran ekspor pasir laut
Terus terang saya sedih menonton berita dibukanya kembali kran ekspor pasir laut.
Keputusan pembukaan perizinan ekspor pasir laut oleh Presiden Joko Widodo melalui PP No 23 Tahun 2023 menimbulkan pro kontra. Siapa yang diuntungkan?
Pengelolaan sedimentasi laut secara tepat diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi ekologi dan ekonomi
Kebijakan membuka keran ekspor pasir laut, rawan mengulang mimpi buruk nelayan di Kepri.
Keseimbangan adalah keharusan demi keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat pesisir.
Alam telah menyediakan semuanya. Manusia tidak mampu menciptakan, hanya mampu mengeksploitasinya termasuk urusan ekspor pasir
Kebijakan Joe Biden dan Jokowi sangat bertolak belakang dengan ucapannya mengurangi laju perubahan iklim global
Kita menengarai, pasir laut yang diimpor dari Indonesia digunakan untuk mereklamasi daratan Singapura.
Hemat saya, yang memperoleh mamfaat langsung dari kebijakan publik yang bijaksana ini adalah masyarakat Indonesia dan warga negara tetangga
Buka keran ekspor pasir laut menuai pro kontra beragam pihak