Pintar saja tidak cukup. Dunia membutuhkan lebih dari itu. Kini, saatnya kita mendidik generasi yang cerdas seutuhnya.
Emotional Intelligence bukanlah bawaan lahir semata, melainkan keterampilan yang dapat dipelajari melalui praktik seperti refleksi diri, mindfulness,
Kecerdasan Emosional adalah aset berharga yang dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih baik.
Goleman mendefinisikan EI sebagai kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain.
Ada juga yang menyatakan bahwa EI sulit diukur secara objektif, berbeda dengan IQ yang memiliki tes standar yang lebih jelas.
EI sering disebut sebagai "kecerdasan sosial" karena melibatkan keterampilan interpersonal seperti komunikasi, empati, dan membangun hubungan.
Kisah Raiden Ei dan Wanderer, hubungan 'ibu dan anak' yang diliputi kesalahpahaman masa lalu.
Membahas 5 komponen Emotional Intelligence pada diri seseorang.
Research indicates emotional intelligence correlates with a greater sense of personal well-being, a study in Frontiers in Psychology found.
Ei, Makoto, Baal, Raiden Shogun...rumit sekali ya? Baiklah, mari kita sederhanakan cerita ini sedikit agar semua orang mengerti, oke?
ini adalah aplikasi yang dikenalkan oleh dosen kami, ustadz Huda. Rabu malam ini, oksigen Mini Bank sepenuhnya adalah hak paten kami.
Pada bulan Februari 2014, saya menghadiri sebuah konferensi Kecerdasan Emosi (EQ) di Singapura. Peserta yang hadir mayoritas berasal dari Negara-negar
[caption id="attachment_190446" align="alignleft" width="289" caption="know your rights, photo by Indah Budiarti"][/caption] Indonesia telah merati