Malam ini bulan terlihat bulan penuh, kupandangi ratu malam lamat-lamat. Ingatanku melayang pada masa kecilku, ketika aku sering bertanya pada ibu.
Setega itu Membiarkanku menunggu Harapan palsu Aku bengong setelah update status. Semuanya terasa menyakitkan, tak terasa airmataku menetes. “ Ka
(Pray for Pak RW) Semangat Malam dan tetap Manstaf Pak! [caption id="attachment_159703" align="alignleft" width="300" caption="Edy Priya
Tak Kulihat Rembulan Puisi : Edy Priyatna Senjaku terhalang kabut merah jingga hanya terbayang dibalik mega-mega hitam titik-titik rindu mulai
Badai (Iggy) Puisi : Edy Priyatna Awalnya seperti tak terjadi apa-apa waktu itu senja mulai datang bersama mega hitam ini sudak masuk musim pen
Kertas Putih Puisi : Edy Priyatna Sudutnya amat tajam diasah goresan hitammu menusuk dan membakar dengan gemas membuat kobaran api sepi menjadi
Kenyang Puisi : Edy Priyatna Sudah banyak buku yang aku baca hampir tak ada yang terlewati namun masih belum pernah selesai karena setiap detik
Lagu Sendu Puisi : Edy Priyatna Saat semalam tak ada rembulan membuatku menjadi resah ketika aku mulai larut pasrah kugadaikan jiwaku pada lin
Alam Kita Mulai Berubah Puisi : Edy Priyatna Langit tak biru lagi burung-burung mulai enggan terbang angin diam tak bergerak desirnya sirna ra
Maharani (2) Puisi : Edy Priyatna Karena kejauhanmu maka kau tak pernah tahu dengan mimpi-mimpi aku mencarimu bagai asa yang tertandu di kelopa
Hari ini Tak Ada Hujan Puisi : Edy Priyatna Hari ini tak ada hujan aku coba temui para sahabat bertanya tanpa jawaban pada siapa harus kunyatak
Republik Maut Puisi : Edy Priyatna Ada sebuah negeri impian sebuah republik yang para pemimpinnya tertidur sepanjang hari……. di atas kursi-kur
Maharani Puisi : Edy Priyatna Aku selalu mencari maharani yang memiliki tubuh sajak indah untuk kusunting sebagai hiasan kata-kata pada tiap le
Membelah Senja Puisi : Edy Priyatna Bila saja kubenam rindu ke dadamu ketika malam membelah senja goresan kehidupan kuning jingga kemerahan jug
Hari ini Hari Terakhir Tahun Kelinci Logam Puisi : Edy Priyatna Hari ini hari Minggu tahun kelinci logam tanggal dua puluh dua bulan Januari ta
Menyimpan Riwayat Puisi : Edy Priyatna Kau tetap menyimpan riwayat pada pintu gerbang kecil sesuatu senantiasa telah terhunus mengalir cairan p
Barongsai Puisi : Edy Priyatna (No.23) Setelah perang tertunda seribu lima ratus sembilan puluh dua tahun yang lalu boneka singa merah darah Zho
Lukisan Cepat (3) Puisi : Edy Priyatna Air bagi penyair adalah unsur-unsur bahasa tulisan mengalir menembus jantung gunung menjadi renungan suat
[FF100K] Om Garong Menjadi Penjual Karpet Cermin : Edy Priyatna Kemarin Om Garong yang bekerja di toko karpet (jangan ditanya), kedatangan tamu ibu
Kesan Yang Tak Pernah Sirna Puisi : Edy Priyatna Sebuah buku buram mengingatkan aku lagi akan gempa yang pernah kurasakan di halamannya berisi