Duhai pria tampan pujaan hati. Mengapa kau membisu dan terpaku. Tatapanmu lurus ke depan. Memandang tanpa berkedip. Terkejutkah kau melihatku di sini
Berbaring dilembutnya rerumputan menyejukkan hati yang kosong. Betapa rindu pada hiruk pikuk sapaan ramah. Sendiriku di sini menatap matahari diujung