Puisi ini mengisahkan tentang emosi masa lalu ditengah galau yang panjang
Rindu yang dipendam karena tak berani berucap kata maaf dan memaafkan hanya menyakiti diri sendiri.
Bening, tajam dan penuh keyakinan Turun ke lengkungan senyum yang tertoreh di bibir Haru dan harapan mengurai gundah yang tak terselesaikan
Sebelum malam menerangi wajahnya, wanita berjalan mencari kesepian lainnya
Jika kita berjodoh di kemudian hari Mungkin akan ada perpaduan dua hati Milik kita hingga lestari Dalam naungan persetujuan orang tua yang dihormati
Aku tak kemana mana hanya berputat putat mengitari pulau rindu di laut sepi tanpamu
Mengapakah keduanya masih jua di dalam pertemuan
Dua Sejoli; Tjiptadinata dan RoselinaKembara telah terekam sekian puluh ribuBersamamu kekasihkuTak terhitung jumlah hari, jam, menit apalagi detikWakt