Oleh : GUS IMAM (Pengasuh Ponpes Raden Patah Magetan)
Engkau adalah tangan yang tak pernah melepaskanku dengan setia.
Tentang harapan, tentang doa, tentang pengorbanan seorang ibu, tentang anak yang ingin berbakti.
Aku tak pernah mendendam, tapi kamu sudah melukai terlalu dalam. Biarkan aku marah, biarkan doaku menghantui langkahmu.
Dalam diamku, kusimak getar hati. Tak terduga, hadirnya dirimu
Sungguh Allah Maha Pengampun dan pengampunan Allah atas dosa hamba adalah Salah satu Rahmat terbesar.
Kutitipkan impian pada angin malam, Doaku menyelinap, tak terdengar oleh zaman.
Seperti malam merindukan purnama dalam doaku di bawah selimut
Berdoa hanya membuktikan kita sbg pengemis. Selalu kekurangan. Bukti kita tdk mendengar suara Nya.Meditasi membuat diri senantiasa mendengar suara-Nya
Puisi ini adalah ungkapan kasih sayangku kepada orang yang selama ini setia menemaniku.
Entah tubuh serasa lemas, fikiran melayang. Bayangan masa kecil membangkitkan Rasa rindu kepada orang tua dan saudara.
Jika dia jodohku maka dekatkanlah Jika dia bukan jodohku maka jodohkanlah
Pagi itu hari sabtu, dimana aku mulai menyiapkan segala keperluan yang akan aku bawa ketempat kerjaku.
Salahkah jika hati ku memliki getaran rindu padamu yang amat jauh...
Untukmu yang namanya kusebut dalam doa. Apa memang kamu orangnya.
Habis Hujan Tampak Pelangi yang membuat hatiku gembira
Pagi indah mempesona, ceria penuh semangat yang membara kita berolah raga
Doaku di Pagi Yang DinginYa Allah kabulkan doa-doa kami
Cara seperti apa sih yang harus kita lakukan agar doa kita terkabul?
Doa pembuka hati bisa membuat hati kita lapang sehingga kebaikan akan datang