Rasanya seperti ribuan kupu-kupu beterbangan dalam perutnya ketika Theo menggenggam tangannya erat
Elise sekali lagi mematut dirinya di depan cermin, untuk kesekian kalinya ia memastikan tidak ada yang salah dengan riasannya mengingat
Menyenangkan rasanya ketika aku bisa bertemu dengan teman-temanku saat waktu istirahat tiba dan menghabiskan waktu bersama mereka
Kau tak bisa memaksanya untuk berjalan sesuai dengan rencana.
Wahai kekasihku, Akankah kau tetap menyinariku Meski aku tak akan tumbuh menjadi seindah mawar-mawar lain
Dalam hati aku bertanya Dapatkah aku menemui musim semi? Perasaan hangat yang ia berikan Mencairkan tiap-tiap hati yang membeku
Bentang jarak yang kurasakan ketika mendekatimu. Dinding kokoh yang menjulang mengelilingi dirimu
Biarlah air mata sedihmu itu kusimpan agar tawa bahagiamu dapat kau temukan
Langit untuk kesekian kalinya berduka atas sebuah kepergian.
Puisi tentang harapan agar relasi bisa bertahan sedikit lebih lama lagi