Sebuah puisi kenangan perpisahan
Sebuah Puisi Kerinduan Pada Kampung Halaman
bulan menyelinap di rimbun taman malam itu, cahaya redup menusuk ingatan kepadamu
maraknya perilaku intolerasi di indonesia, khususnya di sekolah negeri
Sebait puisi di gunung Pasaman terurai pucuk Serai kelembah
Rerintik jatuh, gemericik runtuh menjelma dalam diriku. Seperempat Gila
Puisi cinta hanyalah buih kata di atas hamparan ilalang perbukitan. Kini ditumbuhi rumah dan warung kopi, cafe dan tempat selfie
sebuah tulisan mengenal diri
Rizal De LoesieSaat mengantar istri ke pasar, biasanya sehari setelah Jumat:Pagi-pagi sekali, sepeda motor masih belum pulas tidurnya dalam dekap embu
Rizal deLoesieJika kutulis sebuah sajak cintaKatamu, aku jatuh cinta saat senja menua di belulangkuIlalang tak lagi savana selain butiran kulit mati d
Rizal De Loesie*Kembali ku datangiBangku yang pernah berkisah tentang muDi selasar rel-rel yang tak bertaut ujungSeperti rindu menggilai temuBangku in
Rizal De Loesie:SenjaRona wajah langit mengetar halusinasi merupa apsaraAntara kemilau cahaya merah mencumbui getar dadanikmat dari penguasa sem
Rizal De Loesie Tiada puisi hari iniEmbun pagi telah meluruhkan debu rindu Menjadi jelaga di sudut cahaya matahari yang jatuh di rumputTempa
Rizal De LoesieLangit tak pernah sempurnaGurat awan menutup hijau atau putihMerah saga, saat kau hampar mata senjaKita pandangi ketika piuh hati
**Aku hanya cawan kopi teraduk fana dunia,Waktu memporak porandakan jiwa, hati yang:telah berlumuran debu jalanan.......Serpihnya menghitam, debunya b
Cangkang malam lepas di dendang lengangPenjuang menerawang, langit Bandung berkidung mendung,di tanah Pasundan Tatar Sunda berbudaya,di ukir jej