Baru kali ini aku rasakan pedih yang sangat luar biasa, ketika mendengar kata-katamu, dan melihat sikapmu. Engkau lelaki yang harusnya melindung
"Buatkan aku selarik puisi, Mak ! " Pintamu sambil menyerutup kopi, pagi tadi.Huzzztt...enak aja kau suruh-suruh, mana bisa aku membariskan kata-kata
sejak mengenalmu....indahnya dunia terhampar cakrawalatanpa batas engkau sodorkan tanpa jeda engkau tontonkanhingga daun yang layu kekuningan pun