Untuk mendidik anak-anak Papua, khususnya di Asmat membutuhkan kerjasama semua pihak, baik masyarakat, tokoh adat, pemerintah, maupun Gereja.
"Sudah dua tahun lebih ini sekolah sering tutup sehingga kami punya anak-anak tidak bisa belajar dengan baik. Kepala sekolah jarang sekali datang ke B
Kita berharap di masa depan, para leluhur dan semesta Papua mengirim guru-guru muda berjiwa melayani tanpa pamrih ke SD Persiapan Negeri Fakan.
Setiap guru, yang saat ini mengabdi di Asmat sesungguhnya sedang menorehkan sejarah hidup mereka.
Mereka datang pakai sandal saja, kami terima. Kami mendampingi mereka untuk bisa baca, tulis, berhitung.
Ia membuktikan bahwa keterbatasan fasilitas belajar di sekolah tidak menghambat proses belajar-mengajar di sekolah.
Kondisi paling kritis adalah rendahnya tingkat kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anak-anak.
"Saya harus buka sekolah. Kalau saya tidak buka sekolah, maka anak-anak tidak bisa belajar. Kepala sekolah dan guru-guru bilang mereka ada perlu
Atsj sudah terkenal sejak lama. Kehadiran perusahaan kayu, Barito pada tahun 1990-an menjadikan Atsj terkenal di tanah lumpur Asmat. Kini, meskipun pe