KADO TAK BERPITA : Rini Intama pada rendezvous yang tertunda gemulai tarianmu, wahai naz memutikkan rona kolosal rindu untuk wajah ayu ibu
MEMOAR PEREMPUAN BERKERUDUNG tak berlebihan (barangkali) jika harus memadankan ia dengan karang di lautan. bagaimana tidak? nyaris tiada tangis pu
KAU TAHU DI ALIF LEMPANG : Hadi Napster sahabat, yang kuyakini dari puisi-puisimu kau tahu di alif lempang merawi perkara pastilah tak ada puc
pastilah tiba saatnya lusa atau masa yang akan datang berpeluh dalam alunan nada-nada echale salsita, bersulang cawan berisi chivas regal,
Bukan hanya malam jumat berjuta lendir serupa kecebong, muncrat pupus menjadi terusan generasi ; sedikit beda dengan air seni Tuhan, tu
Aku mencium aroma tak sedap, keluar dari mulutmu lebih baik kau bungkam, tak perlu lagi berseru kalimatmu menjijikan, serupa bangkai, asu! D
tak selangkah haram aku surut mengeja tiap bait puisi, yang kau tinggalkan pada tiap tapak, usai kepergian selagi mula, penuh harap, sesal terluput
mencabarkan rasa, terpuji niat bukan, kita bukan hamba sesat memunggung, berlalu dari khianat : pagar ayu usah terkoyak apatah arti bahagia dala
saat diri larut dalam keluh tak berujung kau datang dengan hembusan nafas khas kita sama memadu mengukir indahnya cengkrama sejenak, melupak
Jika galau telah berembrio, lantas menjelma menjadi kegelisahan masihkah menunggu bayangan ketidak pastian? selain kegetiran puisi dan sajak fata
Sudah tiga hari tidak ada kabar semoga keadaanmu baik-baik saja Ketika hembusan angin pantai penuh ramah, membelai lembut dedaunan alam de
Ingatkah kau tentang malam yang tak lagi bersajak lalu bulan yang tak lagi melahirkan kata : itu adalah malam jahanam yang pernah kita lewati K
Definisi "merdeka" saja mereka tidak tahu, apa lagi bisa merasakan. Yang mereka tahu dan bisa rasakan, ketika di kejar-kejar petugas karena dianggap m
coretan lakilaki di dinding kamar Losmen berteriaklah dengan segala kelebihan yang ada bila itu menguatkan tanpa perlu di suruhpun, kau terlih
menaja reruntuhan mantik bersepai ke lima penjuru harapan seimbang menilik lain ragu yang berburu selagi terang dalam lintasan gelap belu
Masa beranjak bertalah-talah menyisakan gelebah laguh-lagah tetangis merebak Ketika pemilik mata teduh meninggalkan jujnjunganya serasa runtuh
Syair terjela pada kaki langit diam tak berkutik, jangan coba kau kait biarkan dia belajar dan menikmatinya biar tahu, ternyata banyak keindahan pa
Bila malam sudah tak lagi besajak, bila rembulan enggan melahirkan kata Lalu angin merampas kepingan puisi yang ditimang kunang-kunan
Keadaan kian melemah ketika semua terpisah berlawan arah mihrab tempat dimana lelaki harus berdiri kosong , sudah lama tak pernah terisi Jika h
peta perjalanan tersisa begitu panjang banyak lembaran yang harus diwarnakan seperti mengolah media dua dimensi kehidupan dari tig