Puisi ini ditulis untuk Sang Diri yang selalu setia mengikuti kemana pun diri ini pergi
retak bermunculan merusak bejana semua tumpah semuanya terserak mengoyak langkah-langkah kaki
kepada para hamba yang merindukan Tuhan, Ramadhan adalah timing yang presisi untuk mewujudkannya
10 Hari atau malam pertama pada bulan Ramadhan, Allah menebarkan rahmat untuk semua insan agar terwujud harmoni kesetimbangan mizan
Sekelumit kenangan teramat menggoda untuk dituliskan kembali saat gejolak dan gairah jiwa kembali bergelora, katanya sih begitu