Puisi ini ditulis dalam bahasa Kaili dari kota Palu berisi nasihat orang tua tentang kehidupan di dunia fana.
Puisi ini berbahasa Kaili dialek Rai menceritakan tentang semangat yang harus membara dalam mencapai suatu tujuan untuk kepentingan banyak orang
Bahasa Kaili dalam dua dialek yakni dialek Rai dan Ledo yang umumnya digunakan di kota Palu dan sekitarnya. Keduanya berarti "tidak"