Seorang diri yang tetap bertahan pada diri sendiri di sini menjadi seorang diri yang mampu membuktikan bahwa ia mampu memberikan yang terbaik untuknya
fajar menyingsing, lalu panas terik, senja, lalu datanglah malam atau benih yang tumbuh
Aku mulai melakukan dan mengubur andai dalam-dalam.
Matahari tertawa Dalam sinus yang tepat Untuk berbahagia Ya
Puisi ketujuh dari delapan rincian judul puisi tentang Bukan, khususnya tentang Bukan di Sini Bukan di Sana. Semoga bermanfaat.
Maka apakah salah, jika rukun di sini? Saling ingatkan, saling jaga?! Bukankah kita semua inginkan ridho-Nya?
Puisi kelima dari enam rincian puisi tentang Merinci Rejeki, khususnya tentang Menjemput atau Menunggu di Sini. Semoga bermanfaat.
Rincian kedelapan dari delapan puisi tentang akhirnya ku menunggu lagi di sini. Semoga bermanfaat.
Saran untuk menyeimbangkan sumber pembelajaran yang ada di luar diri kita dan sumber pembelajaran yang ada di dalam diri kita. Semoga bermanfaat.
saat lelah butuh teman kan ya, yang bisa mengerti kita, yang mau mendengarkan kita.
Puisi tentang kenangan ibu berpuisi dalam kesementaraan hidupnya bersama keluarga. Keharmonisan keluarga senantiasa beliau syukuri tanpa henti.
Tapi, gaung dan gema nyanyimu. Baca puisi Nyanyianmu di sini.
Dimanapun kita berada maka di situlah tempat terbaik bagi kita. Tempat dimana kita hidup, tempat di mana kita memperjuangkan apapun yang kita inginkan
kutaruh di sini kenangan kita bukan dalam rupa epitaf duka duka-duka tlah rabunkan mata karena tangisnya
Semoga kau tetap dapat mengingat kembali harmoni indah ini