Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Penjara, khususnya tentang Terpenjara di Dalam Penjara-Penjara. Semoga bermanfaat.
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Terkesan, khususnya tentang Terkesan Indah. Semoga bermanfaat.
Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Mengalir, khususnya tentang Mengalir dengan yang di Dalam. Semoga bermanfaat.
Puisi kesepuluh dari tigabelas puisi tentang zaman terang di dalam menerangi di luar. Semoga bermanfaat.
Puisi kesembilan dari tigabelas puisi tentang zaman gelap di dalam gelap juga di luar. Semoga bermanfaat.
Rincian kedelapan, kembali ke awal siklus wadah yang mewadahi wadah, yaitu mewadahi kebijaksanaan di dalam wadah kesabaran. Semoga bermanfaat.
Puisi yang berisi tentang pendapat bahwa kemanfaatan saja kurang cukup jika tidak diwadahi dengan wadah kebijaksanaan. Semoga bermanfaat.
Berisi tentang anjuran bahwa laku kehidupan yang diperjuangkan sebaiknya pada laku kehidupan yang dapat memberikan kemanfaatan. Semoga bermanfaat.
Puisi tentang keyakinan bahwa seluruh kebutuhan itu diperlukan untuk keberlangsungan kehidupan dan untuk melaksanakan tugas utama kehidupan.
Puisi tentang keyakinan bahwa keinginan akan dapat dipenuhi dengan baik jika kebutuhannya dicukupkan pada yang seperlunya saja. Semoga bermanfaat.
Puisi tentang keyakinan bahwa penghematan dapat dilakukan dengan baik dan mantab jika kita sudah bisa secara terus-menerus membatasi keinginan.
Puisi tentang keyakinan bahwa kesederhanaan dapat dilakukan dengan baik dan mantab jika kita sudah bisa secara terus-menerus melakukan penghematan.
Puisi tentang keyakinan bahwa kesabaran dapat dilakukan dengan baik dan mantab jika kita sudah bisa hidup secara sederhana. Semoga bermanfaat.
Cukup di Dalam Hati membaca membaca membaca
Manusia ini memakai "topeng".