Kompasiana coba rangkumkan 3 resensi novel "Cantik Itu Luka" Eka Kurniawan, dengan harapan bisa lebih memberi pandangan baru atas ucapan Dewi Ayu.
Dalam novel "Cantik Itu Luka", suguhan paham patriarki begitu kental
Novel Cantik itu Luka adalah sebuah buku yang rumit namun mengangumkan. Sangat sulit untuk mengidentifikasi jenis sastra apakah ini.
Dalam novel "Cantik Itu Luka" ada beberapa hal menarik. Salah satu yang menarik adalah bentuk sastra surealis yang dilatari sejarah kolonial.
Bagi saya, novel ini sengaja dibuat dengan potensi yang sengaja, supaya tidak bisa dialihmediakan ke film layar lebar. Bukankah itu sebuah kelebihan?