Dengan puisi ini kita terasa menyentuh kedalam sukma
dok; pribadi Temani Malamku#PerempuanKopiDiam kupejamkan netraKuhadirkan bayangmu diluas ingatanDan, aku terpesonaSentuhmu penuh kelembutan
Bandung dan Kekasih menjadi destinasi rindu paling menggetarkan
Puisi terbaru tema Ramadhan 2023, Ramadhan adalah bulan yang mulia.
Sebuah cerita cinta dua sejoli berawal pertemuan tanpa sengaja, lalu menimbulkan rasa hingga mencipta rindu tak kesudahan, berharap tak ada perpisahan
Arghhhhhhhhh~ Teriakan sekencang genderang perang tak akan pernah kau hiraukan
Sepasang kekasih bertemu, ketika esok harinya akan berpisah beberapa lama. Mereka menikmati kebersamaan di tepi pantai hingga lupa waktu sampai larut.
Sebuah kisah perjalanan meraih cinta, di mulai dari sekedar imajinasi, menyatakan cinta, dengan berbagai rintangannya, hingga menjadi sepasang kekasih
perjalanan seorang lelaki menuju kekasihnya penuh tantangan, namun ia tetap kokoh melaluinya. sebab kekasihnya telah menunggu dengan sebuah rahasia
Dekapan kasih itu memberikan kehangatan dan kebahagiaan. Dekapan itu memberikan ketenangan dan kedamaian.
Aku hanya selembar daun yang mudah dipeluk embun lalu dilepaskan. Tak ada tangkai setabah dirimu yang menggandeng bahagia sepanjang pagi.
Kesepian ini kembali mendekapku, aku serasa sendiri dan tak punya tempat untuk berdiskusiBegitu sakitnya saat hati sedih tak ada tempat untuk berbagiA
Menyesali KeterlambatanSebelumnyaKetika kita bukan siapa-siapa dalam rasaAku memandangmu sebagai sosok istimewaHingga tak mampu kupandangi matamu yang
SuaraDi cakrawala nampak sinar rembulanDi wajahmu nampak rona kemerahanDi jiwaku tersirat bulir-bulir kesunyianJalan panjang tak bertemu muka sang puj
Apakah Mungkin?Apakah MungkinKamu bisa mencintaiku lagiMeski lisanku seringkaliMenohok jantungmu perihMelukaiMenghakimiApakah mungkinAda kata maafmu l
Pernahkah Anda mendekap didekap atau terdekap semua tentu ingin didekap betapa dekatnya hubungan sebab dekapan wahai suami dekaplah istrimu dar
Ibu..... dulu aku sendiri bertanya dalam gelap..... Apa bedanya sebutir air bening di ujung daun dengan sebutir debu di dinding kusam? Dulu, tiada ya
Namaku Karang. 28 tahun yang lalu suatu peristiwa memilihku untuk terus hidup pada kebencian. Kebencian terhadap sosok ciptaan Tuhan yang bernama ibu.