Banten merupakan suatu daerah yang mempunyai berbagai macam Kesenian dan Tradisi, diantaranya Kesenian Debus dan Tradisi Ngariung.
Debus merupakan kearifan lokal khas Banten yang berupa seni berisi atraksi-atraksi sadis yang harus dipertahankan di era globalisasi.
Penting bagi para pemangku kepentingan dalam seni debus untuk tetap mempertahankan nilai-nilai dan keaslian budaya lokal sambil tetap terbuka
Ada beberapa ikon dari Provinsi Banten yang menarik untuk diketahui.
Event tahunan yang bertujuan untuk mengingat kembali perjuangan para pahlawan.
Meski dilarang bermain rapai, dengan kelucuan dan kegigihan anak-anak, mereka tetap bisa bergembira dengan cara yang tak kita duga-rapai kaleng cat
Seni Debus bukan hanya ekstrim dan kekebalan tubuh tapi tentang hubungan manusia dengan Sang Maha Kuasa.
Sebagai bentuk apresiasi karena NOC masih mau melestarikan kebudayaan leluhur yang mungkin hampir terkikis era modern
Atraksi debus banyak mempertontonkan kegiatan melukai diri, sehingga sering dianggap dekat dengan ilmu hitam.
Debus Banten merupakan sebuah pertunjukan yang menontonkan kekebalan tubuh
Aki Ucok mengajak kepada seluruh anggota dari Sunda buhun juga baraya kaler untuk menjadi contoh bagi masyarakat.
Padepokan Sunda Buhun turut memeriahkan acara walimatul ursy dan khitan salah satu anggota keluarga besar Sunda buhun dengan menampilkan debus
Salah satu pengajaran Padepokan Sunda Buhun menghidupkan kembali tawasulan agar kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT
Di beberapa kalangan masyarakat adapula yang menampilkan debus di acara kenduri atau syukuran khitanan anak laki-lakinya, atau di acara pernikahan.
Banten memiliki banyak tradisi dan budaya disinilah sejarah peradaban Islam di Nusantara berkembang dengan pesat.
Terebang masih dianggap penuh dengan spiritual dan mistis serta sering dipakai untuk membersihkan energi negatif
Seni Debus Garut tercipta sekitar abad ke-18 di daerah Kecamatan Pameungpeuk.
Kita pikir secara logis aja, ya: memang ada orang yang ingin menyakiti dirinya sendiri?
Ada beberapa versi sejarah mengenai kesenian debus.
Hari masih pagi ketika saya sampai di Serang, yah pukul 07.00 lebih dikit. Maklum saya dari Jakarta pukul 05.30 naik mobil travel dari kawasan Semangg