Sang Pujangga bicara dengan puisi. Bicara pada dunia melalui bait bait gelora sastra. Mengalir saja karena sang pujangga tidak jadi mesin hampa.
Puisi walau fiksi tapi itulah cara elok bicara jujur dalam bait dan diksi penuh makna hakiki. Sampaikan dengan indah sebagai wujud syukur sejati.