Menulis adalah seni maka anda budayakan menulis artikel
Kiai Zainal meninggalkan seorang istri, yakni Nyai Malihah, dan seorang putri, yaitu Neng Hafshah yang kini baru kelas tiga Aliyah. Jadi, dari segi ke
Aku dipersilakan masuk ke ruangan paling ujung dari deretan kamar yang kuperkirakan kamar-kamar para santri itu. Sebuah ruangan yang hanya digelari ka
Waktu terasa seperti dilipat. Entah karena terlalu capek atau memang mengantuk telah menyergapku sedemikian rupa, tiba-tiba Pak Syamsul sudah menggoya
Bus JS terus melaju dengan tenang. Tidak lama kemudian, aku merasakan sepertinya bus ini menepi dan berhenti. Meskipun mataku terpejam, aku memang bel
Selanjutnya, kutunaikan shalat subuh dengan berjamaah. Dan, bacaan imam setelah Surat al-Faatihah itu…, “Am hasibtum an tutrakuu walammaa ya’lamillaah
Waktu pada jam tanganku telah menunjukkan pukul setengah empat pagi. Sebentar lagi subuh. Biasanya pada jam-jam segini, aku tenggelam dalam tahajjud.
Memang, ya… memang aku datang tepat waktu. Tapi, aku sudah tidak dapat berbuat apa-apa. Api sudah menyala-nyala, besar sekali, tak ada satu sudut pun
Siang itu, ketika melihat aku terbengong di antara lalu lalang orang-orang, di depan rumahku yang menyala-nyala, Mak Latifah menyeretku ke rumahnya. P
Duh…, ya Allah, inikah garis takdir terbaik yang harus aku jalani? Aku sangat yakin Engkau tak akan menakdirkan sesuatu yang salah bagi hamba-Mu ini.
Memang, tidak banyak para sopir bus yang benar-benar memperhatikan keselamatan penumpang. Rata-rata yang diperhatikan adalah bagaimana mereka dapat se
Subhanallah! Sungguh mulia pribadi sahabat sekaligus menantu Rasulullah Saw. yang dijuluki oleh Nabi sebagai baabul ilmi itu. Aku memang bukan Sayyidi
Gemetar di kaki mulai berkurang sedikit demi sedikit. Langkah kakiku semakin mantap. Tak ada keraguan sedikit pun untuk meninggalkan desa kelahiranku
Bergetar. Sungguh bergetar hebat jiwaku; untuk yang kesekian kali. Gemuruh menguasai seluruh lorong dada ini. Kakiku gemetar, seakan tidak kuat menang
Malam merambat pelan menuju dini hari. Kabut semakin tebal memeluk bumi. Sungguh, tiada hal yang paling nikmat bagi seorang anak manusia kecuali menca