Jika suatu saat, restu kan datang, Kita kan menari di bawah cahaya rembulan, Namun hingga saat itu tiba, aku bertahan dengan dada yang sesak
Hidup Bermasyarakat, Menebalkan Telinga dan Melapangkan Dada
Kehidupan dunia fana ini tentunya penuh dengan tantangan dan cobaan. Banyak orang yang tidak sanggup menghadapinya sehingga bunuh diri pilihan dirinya
Dua sisi yang terpaut antara pertanyaan akan dua pilihan
Dalam setiap langkah, aku temui makna, Ikhlaskan hati, buka lebar pelukan dunia.
Meskipun airbag dirancang untuk menyelamatkan nyawa, namun ada potensi cedera yang bisa terjadi karena berkaitan dengan komponen-komponennya
Aku melihat diriku begitu tak sadarkan diri ke alam lain, sayangnya aku merasa karena kepuasan murni
puisi tentang cita-cita di tengah perubahan sosial
Dua telapak tangan keelus di dada TidakI Aku sedang tidak bersedih. Aku tidak sakit hati!
Beri aku cawanmu. Ada manisan dari lamunanku. Biar aku tuangkan. Ini tidak memabukkan.
Sebuah duka menghimpit, merobek dada menjadi perih. Seakan hampa terasa menyelimuti hati yang kesepian.
Jiwa rapuh.luluh.sangkar tubuh meleleh.rubuh. debu dan keruh mengeras di dinding waktu. Buntu.
Izinkan berkisah pada malamSegala resah yang terpendam
Di antara putus ada dan penuh harapan, hanya doa yang bisa terucap.
Gairah dalam penantian yang akan berakhir sedang jiwa terus meronta
Cinta yang tak hanya terucap dan terungkap namun hidup dan bergerak dalam diri.
Tiada yang matanya tenang selain ibu, tapi tiada yang liyan seramai mata ibu yang kerap dihujani aku yang hujan-hujanan di kubangan hatinya
Langkah Pertama dan Utama dalam Perjalanan Spiritual adalah Taubat, kepada Tuhan, atas semua shortcoming kita, dan juga Mohon Maaf kepada sesama
"Para pendukung" mantan walikota Bandung itu menyambut euforia tanggal kebebasan Dr. H. Dada Rosada.
sekarang maunya bangun cinta setelah mimpi cinta dan senantiasa berharap lusa kita akan bersua