Pemerintah memutuskan untuk memangkas cuti dan melarang perjalanan mudik ke kampung halaman. Ini dia untung dan ruginya.
Pemerintah kembali memutuskan untuk mengurangi cuti bersama tahun 2021 seperti tahun lalu
Sejak bangsa Indonesia dilanda covid 19, pemerintah sepertinya kalang kabut. Segala kebijakan untuk memutuskan mata rantai virus corona dilakukan
Bagiku keberadaan cuti bersama justru merugikan karena perusahaan kami mengurangi jatah cuti tahunan untuk cuti bersama.
pemerintah memangkas cuti bersama tahun 2021, dari semula 7 hari menjadi 2 hari saja.
Pengenaan sanksi dan pemberian 'hadiah' (reward and punishment) perlu dilakukan.
Dulu, jika seorang pegawai ingin berlebaran di tempat lain dengan durasi katakanlah sekitar seminggu, mau tak mau harus mengajukan cuti secara khusus
Mereka akan enjoyablemenjalani cuti meski hanya sebentar saja. Namun, mereka yang menolak pasti tidak nyaman menjalani libur cutinya.
Alasan pengurangan jumlah hari cuti bersama adalah guna mencegah penularan virus yang dikawatirkan akan menambah korban yang terpapar Covid-19.
Bagaimana menyiasati cuti pendek agar tetap efektif dan efisien plus tidak menghilangkan unsur-unsur yang seharusnya ada di dalam sebuah cuti?
Secara resmi pemerintah memotong cuti bersama tahun 2021, dari semula 7 hari menjadi hanya 2 hari
Keputusan pemerintah menetapkan perubahan cuti bersama tahun 2021 patut ditanggapi secara positif.
Mudik, berkumpul dengan teman-teman dan saudara di kampung akan terasa nikmat bila bertemu langsung.
Seandainya protokol kesehatan semakin kendor, tahun ini mungkin kali kedua berlebaran kita terhalang oleh masa pagebluk.
Cuti bersama 2021 dipotong dalam upaya mengurangki jumlah kasus covid-19 di indonesia
Bagikan opini kamu di Kompasiana dengan menyematkan label Cuti Bersama Dipotong (menggunakan spasi) pada tiap konten yang kamu buat.
Terbawa aku pada cerita klasik rumah tangga di layar kaca. Tentang pedangdut yang batal menikah.