Puisi tentang berkemas, sadar diri, lalu pergi. Dari dia, yang lebih dirindukan oleh spasi.
menanti mentari menari di senja ini, rindu menyaksikan gerak kaum pencengkram cumbu rerantingan
Untuk mengingat kembali hal yang bodoh itu bukanlah perkara mudah. Aku harus berdamai dengan rasa bersalah dan ketololanku yang parah. Apalagi jika ak
Pesonamu menghanyutkan nalarku lengkap dengan tebaran senyum menawan menggoda ragaMenggayut heningnya nuraniku seperti sang bayu merayu masuk pada jen
Pagi sunyi, sepi, hening...Ku terbangun oleh semestaKabut putih lembut menyapaSsst... tetap tidurlah kekasihkuBelum saat bangun dan ucapkan mantraKu m
Aku ingin mendampingimu Laksana gelas yang berjejer rapih Dan seperti kaki kursi yang saling menguatkan Aku ingin menemanimu Laksana bulan yan
Kau selalu hadir setiap aku membutuhkanmu Kau selalu datang setiap aku merindumu Kau selalu memahami apa mauku Terima kasih secangir kopiku Kau
...antara parfum dan kunang-kunang... ...melewati hidung hinggap di sela kepayang... ...dirajah mantra dalam derap sel darah... ...aduhai
Banyak manusia apalagi pendidik yang alergi dengan tangga. Alasan mereka sangat bervariasi, mulai dari capek naik turun sambil ngos-ngosan, tentu saja
Aku tak suka menulis yang beratberat sebab kaki dan otakku sendiri terikat bandulbandul yang harus kuangkat semakin mengucur leleh keringat . ket
Setelah acara resepsi pernikahan, saya mandi bareng dengan istri. pertama mandi istri masih malu sambil menutupi tubuhnya dengan handuk dan minta say
. * Mencumbu Jelita Sang Dewi* . Perlahan temaram redup senyap selimut lingkup usapan kabut menghitam . Daun, batu, k
Bola matamu besar sangatlah indah Rambutmu ikal dengan wajahmu yang bulat sangatlah menarik Kamu lucu sekali dan aku suka Aku mencintaimu mel
Aku ingin memelukmu Aku ingin menciummu Aku ingin membelai tubuhmu yang seksi Namun aku malu dan tak punya keberanian Tapi aku tanpa malu Mencumb