Pernah bergerak dalam tawa pena Sesaat suar pagi tiba menempa
Sajakku elegi pagi dan petang, sambungkan rasa dan pikiran dalam kata, tenangkan jiwa damaikan batin.
Selarut ini Tumben Matamu mendesis terjaga Bak patuk kobra mengancam Dari sumur tua
Untuk apa aku ada. Untuk apa aku aktif. Saat roh kehidupan itu tak mempergunakanku. Yang lebih asik dengan perasaannya saat melihat gawai
Aku mulai membiasakan menulis sajak, Juga berbagai istilah asing di luar diriku