Itulah yang dinikmati Wasi dalam perjalanan yang djarang dilakukannya sendiri. Biasanya ia menggunakan angkutan umum. Berbaur dengan warga kota lain.
Cerita sebelumnya : bab 1 - satu, bab 1 - dua, bab 1 - tiga Wasi terpelanting dari boncengan. Wajahnya pucat ketakutan. Dalam hitungan detik tubuhnya