Puisi ini adalah untuk seorang guru yang jasa dan peran untuk seorang muridnya sangat tulus dalam mengajarnya
Guru buknalah sekedar profesi. Guru adalah panggilan jiwa. Ditangannya, satu generasi bisa berkembang atau menghilang. Berguna atau sia-sia.
Berkali-kali Legi memerhatikan suaminya. Tidak seperti biasanya, ia tampak begitu gelisah, duduk di ruang dalam tak tenang, duduk depan rumah tak tena
Menjadi guru kini bukan lagi sebagai jabatan sampingan/sambilan, pelarian pilihan profesi, alternative pilihan terakhir pekerjaan dan sejenisnya karen