Langit di atas sana tampak ramah Dengan rona wajah yang memerah Dibawah langit yang terbentang megah Sang Anila kian berhembus manja
Semoga Tuhan mencintaimu, hingga akhirnya membuat dirimu cinta kepadaku
Tuhan, maaf aku merayuMuTanamkanlah namakuDihatinya yang masih kelabuLuluhkanlah hatinya untukkuAgar bisa kusempurnakan ibadahku
Engkau lantunan merdu dalam kalbuMembersamai setiap waktu
Aku berharap tak pernah bilang aku mencintaimu. Jika akhirnya aku harus menyakitimu
Berpisah itu pasti. Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tapi bukanlah akhir
Malam ini ku curahkan segala isi benakku. Tak lagi ku simpan. Semua ku curahkan, ku lupakan agar mendapat ketenangan
Melodi rindu mengalun merdu. Manghayutkan pilu dalam sendu. Sendiri begitu syahdu, mengharapkan hadirmu
Senarai cinta itu sejati hanya saling memberi tanpa mengharap kembali. Saling memahami dan mencintai Tanpa memiliki
Bintang itu adalah kamu. Sang penguuka bintang. Pemberi cahaya yang tak tergapai, namun selalu menyertai
Mencintai dalam hati memang menjadi salah satu hal yang menyiksa batih. Berharap akan pada imajinasi
Bintang itu mewakili hatimu. Bintang itu menguatkan ku. Dalam diam aku mencintaimu
Sudah waktunya aku..berkata setulus hatiku.. menjalani waktu untuk bisa bersamamu
Cinta dalam hati. Selalu memberi tanpa mengharap kembali. Selalu bersemi meskipun tak membersamai
Aku datang kau menghilang. Selalu berulang di sepanjang waktu yang terbentang
Aku begitu ragu akan cinta ini. Aku sangat takut mengartikan segala yang telah berjalan. Hanya Kau dan Tuhan yang tahu
Serdadu hati ada dalam diri. Membawa diri dalam situasi. Gejolak ini adalah perang antar pasukan
Cinta dalam hati merupakan antologi puisi cinta dan hati. Kita pernah ada adalah bagian dari cinta dalam hati
JAKARTA, KOMPAS.com - Vokalis grup band Ungu, Pasha tidak ingin membawakan lagu "Cinta Dalam Hati" seperti Jemimah yang menyanyikannya di panggung Ind