sajak ini kuawali dengan rindu, tiada aroma lain yang lebih menyenangkan yang dapat kutangkap rasa di dalamnya selain rindu, segalanya dengan cara d
bunga, kalau memang itu yang pernah kau ukir dalam sejarah hidup kenapa harus diam kenapa harus kau sembunyikan kenapa harus takut akan lagi kehil
-sebuah skenario hidup tak seperti awal tahun lalu, awal tahun ini aku telah tidak lagi sendiri, setidaknya aku merasa telah kedatangan seseoran
inilah arti membaca kenangan, pikiran yang sebelumnya terasing, tiba-tiba dan diam-diam melompati ketinggian dinding, sampai pada saat-saat aku dudu
selama kebersamaan kita kurasakan hatimu senantiasa memancarkan cahaya cahaya yang menyala, menyilaukan pandangan mata seperti menawar lebih dari s
aku sadari ada cinta yang tumbuh kembali di atas cinta merekah indah mengiringi waktu demi waktu dalam alunan tasbih rindu-rinduku walau hingga sa
mentari terbit setiap pagi mentari terbenam setiap hari lantas usia, terus saja merangkak tanpa terasa mengalir dan selalu mengalir tanpa pernah t
ukhti, sudah begitu lama aku berbaring dalam kesendirian, di tempat tidur, berharap menemukan seseorang untuk membelai mesra di hatiku, tanpa maksud
kala jumpa pertama ada keindahan menyala bertebaran jutaan pesona berpijar-pijar kilauan jiwa elok embun terpancar kelopak mata rekah bunga mengh