P etir menggelegar lantang, menambah mencekamnya tarian malam di kadipaten Trowulan, kerajaan Kadiri yang dipimpin oleh raja Dhanapati. Kadip
Suasana padepokan sangat ramai. Para pesilat tampak berlatih untuk pertandingan yang akan ditunjukkan bagi tamu-tamu keraton. Pendekar Wolulikur melaw
(Pendekar Seribu Bayangan bagian 2) Seperti ada yang meledak di dadaku. Dhanapati memang sakti. Aku harus menemui guruku dulu. Aku harus mencari t
Demi Majapahit Yang Agung oleh Ki Ali JN Malam sudah tuntas ketika orang yang berjalan perlahan itu sampai di depan Pasar Daksina yang mulai sibuk.
Ia berkelebat dengan seribu bayangan. Membuat lawan kebingungan mana tubuh aslinya yang menjadi sasaran, untuk diterjang dihancurkan hingga berkeping-
“Kiran, sang Dayang Pamegat Sukma!” “Anyeong haseyo, olaen man-eyo, Pyeonggang-ssi!” Dhanapati terbengong-bengong mendengar bahasa aneh dari m
Sak bener-nya Ngai ndak mau crita-crita diri-nya Ngai lagi. Tapi kok ya Ngai sheji toh, padahal Ngai tahu tapi ndak mau crita. Ndik jaman dulu yang na
-Kaleena hilang- Itulah bunyi pesan yang didapat Kiran dari pipa kecil yang terselip di kaki Merpangati Serat Sewiwi, nama burung kecil lambang k
Malam itu kotaraja Majapahit begitu suram, apalagi ketika menginjak pertengahan ratri*)nya. Musim yang telah memasuki mongso ketigo*) membuat hawa din
Di malam gelap yang masih buta, Dhanapati meninggalkan air terjun milik Padepokan Putri Harum Hutan. Luka-lukanya akibat terkena pukulan Ajian Serat J
[caption id="attachment_188290" align="aligncenter" width="474" caption="Gbr: Indowebster"][/caption] Menjejak kaki di perkampungan itu, Langga har