Datuk Iblis Selatan mengereng marah, karena semua pelaksanan rencananya memberikan hasil yang sangat jauh dari diharapkannya.
Yang pergi hanyalah segumpal awan yang berarak. Dan, yang tertinggal adalah cinta yang patut untuk dipertahankan.
Rasa sakit datang karena hidup di masa lalu, dan rasa cemas singgah karena hidup di masa depan. Lantas apa yang engkau risaukan?
Saat menemukan kebenaran, yang sakit adalah hati. Saat mengungkap kebohongan, yang dimgin adalah perasaan.
Seorang pendekar perempuan yang konon disebut sebagai Dewi Bunga terkaget-kaget mendapat berita kehilangan seekor sapi jantan kesayangan.
Maha Guru Ayah sibuk memilah buku-buku tua yang berderet rapi di dalam lemari kayu.
Dunia tidak perlu tahu kita sedang hancur atau babak belur. Dunia cukup tahu saat kita sedang bahagia menuai mujur.
Maha Guru Ayah melepas genggaman tangannya perlahan. Setelah mengangguk kecil ia berlalu meninggalkan Nyai Faimah
Palupi keluar dari dalam bilik yang berfungsi sebagai ruang rawat dan tersenyum lemah pada kerumunan itu, “Sudah selesai. Dia akan baik-baik saja.”
Tabib itu mengangguk dengan sedih, “Ya, kenyataan seringkali memang menjadi kisah yang menyedihkan. Seharusnya Sri Rama tidak pernah meragukan...
Jaka Someh mengobati penyakit dari salah satu anggota keluarga Raden Karta yang sudah menahun dan masyarakat desa yang sakit tanpa pamrih
Jaka Someh dan Dewi Sekar merasa syok setelah melihat keadaan Perguruan Pusaka Karuhun
Setelah bertarung hebat melawan Eyang Karuhun, Jaka Someh mengalami luka serius kemudian di tolong oleh seorang tabib sederhana yang hebat
Takdir Tuhan menentukan lain, meskipun Jaka Someh sudah berusaha untuk mempertahankan Rumah Tangganya, namun Rumah Tangganya tetap harus bubar
Jaka Someh dengan tulus dan penuh kasih sayang merawat anak dari wanita yang dia nikahi
Tanpa sengaja Jaka Someh bertemu dengan putrinya Pak Rohadi sang kembang desa yang sedang bermesraan dengan kekasihnya
Setelah gagal di terima menjadi murid di perguruan Maung Karuhun, Jaka Someh berusaha untuk ikhlas dan bersabar
Saat perjalanan menuju perguruan Maung Karuhun, tanpa sengaja Jaka Someh bertemu dengan keluarga sahabat almarhum bapaknya
Jaka Someh merasa sedih setelah di aniaya oleh anak buah juragan Permana yang dulu juga membunuh orang tuanya, Jaka someh ingin balas dendam
Awal Cerita ksatria ilalang, Jaka Someh sebelum menjadi seorang pendekar hebat di buli dan dianiaya