Pak Rus sudah benar-benar jadi seorang kakek sekarang. Selain di daerahnya mendapat sebutan sebagai Mbah atau Eyang, di provinsi lain ia bisa dipanggi
Cerita sebelumnya: Mas Burman curhat kepada Mbak Rafika, tentang mimpinya yang aneh. Di situ ada Mpok Romilah yang coba memcaning obrolan untuk bahan
Cerita sebelumnya: Punya rumah di kawasan langganan banjir bikin pusing. Itu yang dialami Ben. Isteri Ben ingin segera pindah ke tempat lain yang tanp
Aku terbiasa berkawan akrab dengan siapa saja, dengan pengemis, dengan mantan napi, dengan wanita nakal, bahkan dengan pengguna narkoba. Senang saja a
Adzan subuh terdengar dari kejauhan. Lik Marsidik bersiap hendak berangkat ke masjid. Berkain sarung, kemeja panjang, dan peci hitam. Tetapi sesampai
Senin pagi Karmin sibuk seperti anak-anak lain. Ia mempersiapkan diri untuk masuk sekolah. Setelah mandi di kamar mandi umum, lalu berganti pakaian da
Cerita sebelumnya: Ada mata seperti curiga, ternyata sedang sibuk mengingat-ingat kisah masa lalu. Kisah yang diduga melibatkan si Emak sebagai salah
Cerita sebelumnya: Suatu siang terik, dua perempuan pemulung kehausan. Untuk menghilangkan haus mereka minta air kran pada sebuah mushola. Saat itu Em
Sinar matahari panas menyengat seperti mengelupasi kulit. Keringat bercucuran, sekujur tubuh kuyup dibuatnya. Juga kerudung hijau yang sudah belel war
Duduk di kursi kayu jati di ruang tamu, Karin menunggu kepulangan suaminya. Kebetulan Mamanya datang dari luar kota sejak pagi. Karin senang, tapi bil
Sejak kemarin sore orang-orang kebagian daging kurban, lalu bikin tongseng, gule, atau sate. Malam hari bau daging bakar menyebar ke mana-mana. Tentu
Ketika aku kecil, sekitar lima puluh tahun lalu, aku pernah akrab dengan belut dan ikan.Dekat rumah ada sebuah sumber air selalu ramai. Orang-orang me
Penyakit orang tua itu ya ngantuk setelah kenyang, ngantuk setelah kecapekan, ngantuk setelah dua -- tiga lembar Al Qur'anm dibaca, dan bahkan juga ng
Hampir enam bulan ini Kang Murbani dan Wak Ja'far tak bertemu. Mereka sibuk dengan pekerjaan di kota yang berbeda, dan harus tinggal di sana sampai pe
Masih pagi Pak Edi Mur sudah ngobrol dengan Mas Bejo di jalan depan rumah mereka. Belum jam enam. Tanah basah oleh hujan semalam, kotor oleh daun-daun
Beberapa kali gerimis, lalu hujan agak besar, dan kembali panas terik matahari. Hari-hari seperti ada kebakaran hutan. Udara gerah, angin seperti &nbs
Kini makin banyak saja perempuan bercadar. Mereka menutup rapat seluruh anggota tubuh, dan menyisakan untuk mata mengintip ke dunia luar. Tentu saja o
Nyinyir itu mestinya ada waktunya, ada tempatnya, ada prioritas, urgensi dan kapasitasnya. Jangan asal nyinyir, dan apalagi 'ora empan papan' dan 'see
Hujan pagi menabur rezeki, kalau bukan untuk kami tentu buat mereka yang sedari subuh sudah berkeringat menekuni pekerjaan dan harapan. Padahal banyak
Pademo harus digotong ke rumahnya selepas Isya’. Repot sekali menggotong tubuh besar di gang sempit. Rumah Pademo menjorok jauh di perkampungan kumuh,