Cerpen Herman RN Dia tersudut, mendekap tangan ke dada. Matanya menatapku sesaat, lalu menunduk. Aku masih berdiri di mulut pintu sambil terus menata
SUNGGUH sialan! Berbilang bulan berganti tahun hingga hitungan genap pada angka delapan, penantian hanya jadi sebuah kepura-puraan. Kali ini menimpa B