Dadaku semakin sesak. Aku teringat Mel, pengantinku hari ini. Setelah perjuangan yang melelahkan melawan coronavirus, Mel mengembuskan napas terakhirn
Pandemi ini memakan banyak korban, dan merusak banyak hal. Kurasa keseruan keluargaku pun baru saja rusak.
"Kang, itu banyak orang menuju Balai Desa, ada apa ya?" Tanya Yu Surip pada Kang Ngatman, suaminya.
Sungguh mengerikan dan sangat menegangkan ketika hidup tidak lagi berguna. Kehidupan yang seharusnya disyukuri kini merugikan sesama.