Mendung menggulung tepat pukul lima, dihiasi wajah yang rupa-rupa. Suasana di stasiun mulai kusut, seperti halnya perasaanku yang sedang kalut.
Hari ini tante Rere datang membawa keponakannya yang seumuran denganku, yang sengaja tante Rere suruh untuk menemaniku selagi menenangkan
Bergegas aku turuni anak tangga satu demi satu, lalu menuju dapur. Aku melihat Dimas sudah menungguku juga secangkir kopi di atas meja.
Prang ... suara benda pecah membuat konsentrasi belajar jadi terganggu. Aku mendengar sayup-sayup ibu dan ayah bertengkar.
Aku seorang gadis yang selalu bekerja, tidak seperti mereka yang waktunya habis untuk bermain dan belajar.
Dinginnya pagi terasa sangatlah nyaman, saat melihat ayah sedang asyik dengan sebatang rokok sambil sesekali menyesap kopi hitam panas
Senja tak membuatku beranjak dari tempat ini, berlutut dan berdoa di antara batu hitam.
Cerita tentang ramadan yang penuh berkah dan hikmah yang luar biasa
Kalau sudah cinta, mau bilang apa? Entah mengapa, hubungan kami yang masih berlanjut tercium oleh keluarga.