Cerita ini bukan lebay atau alay tapi kedekatan ibu dengan anak laki-lakinya yang tak pernah punah sampai kapanpun
Lonceng berbunyi diiringi teriakan girang siswa sambil merapikan meja, memberi salam selamat tinggal sembari berlari-lari kecil.
Air mata mengalir di kedua pipi Adinda. Adinda berjanji tidak akan mengecewakan ibunya. Akan dia wujudkan setiap mimpi dan harapan sang bunda.
Sejatinya seorang ibu tidak menginginkan pembalasan yang setara dari anaknya
Kelahiranku menuai badai krisis ekonomi sebuah negara, banyak di antara manusia lainnya kalap mengambil barang jarahan di toko-toko asing
kisah Ibu meninggalkan yang meninggalkan anaknya untuk selamanya