Ruang bawah tanah itu bukan tempat biasa. Di sana, akar tidak hanya mencengkeram tanah—tapi juga jiwa.
Beli tiket travel? Beres. Packing dadakan? Beres. Tapi perjalanan Bandung-Jakarta kali ini lebih horor dari cerpenku sendiri.
Cak Min dan Ning Surti telah menjebaknya masuk ke dalam sebuah ritual kelam nan menyeramkan.
"Jangan biarkan orang mati kesepian, kalau tidak mau mati kesepian!"
Pada pagi hari saya membuka hp lalu menanyakaan ke teman teman saya apakah jadi pergi ngecamp,
Pintu yang menghubungkan masa lalu ibu Nina dengan kejadian yang dialami Nina mulai terlihat dan akan segera terbuka.
Melanjutkan kisah perjalanan Nina, tapi kali ini flasback dulu ya, ke masa lalu dari ibu Nina. Sebab, dari sanalah semua bermula.
Bagaimana jika ada seseorang di sekitar kita yang begitu cantik, baik, begitu alim, namun menyimpan rahasia gelap yang tak terbayangkan?
Ternyata, ada sesuatu yang disembuyinkan oleh ibu Nina!
Rupanya ada hal tentang orang tuanya yang tidak diketahui Nina, seolah hal itu sengaja disembunyikan darinya.
Ketika akan mencoba memecahkan peristiwa mistis yang menghantui usai kunjungan ke pantai viral, Nina justru terperangkap dalam peristiwa mistis lain.
Seorang anak kecil yang baru saja pindah rumah, dengan rasa penasaran yang tinggi menemukan buku misterius di hutan
Berwisata ke pantai viral, tetapi justru diganggu oleh penunggunya yang tak kasat mata.
Mata ini tidak sepenuhnya milikku. Sesuatu telah mengendalikannya, memaksaku untuk melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain.
Tidak mudah untuk menjadi kaya. Itu yang dipikirkan oleh Arkan sebelum mengetahui Pak Toga dan ruko nya.
cerpen horor, ayu, rifka, mobil, kakek tua
Semisal aku ditanya, ‘Apa kamu percaya hal gaib?’ Aku pasti menjawab ‘iya’. Kecuali kalau ditanya sebabnya kenapa
Beberapa orang kini tidak percaya, bahwa kehidupan sempurna selalu punya sisi cacat yang tak pernah disadari.
Detektif Paranormal yang Terjebak dalam Rumah Angker
“Riri, kami tak mengenalmu.... Piala ini lebih pantas untukmu. Selamat tinggal Riri dan Ibunya. Semoga kalian tenang dan bahagia di alam sana...."