CINTA RAHASIA Ugit Rifai Amsal Hadi Seperti masa-masa yang sudah, aku selalu menemukannya. Tuhan mungkin selalu berkehendak demikian. Aku buka
Hari sudah senja. Unyil pulang dengan mata berkaca-kaca. Kepalanya terus saja menunduk. ''Kenapa, Nyil?'' tanya Ibu. ''Kelereng Unyil drebut sama Up
Pagi ini Bapak pergi lagi menawarkan barang dagangannya kepada siapa saja yang ditemuinya di jalan. Ibu selalu melepas Bapak dengan senyum walaupun ia
Lima jam lalu iring-iringan jenazah itu lewat persis sekali di depan rumahku. Di barisan depan terlihat serombongan orang bersorban mengagung-agungkan