Rada aneh kalau alasan jarak rumahnya itu menjadi alasan kenapa dia harus kos.
"Lagi liburan lebaran nih... Nggak apa deh sekali-sekali."
Tidak hanya karena paska pandemi saja, namun banyak kebahagiaan yang didapat. Bahkan dari sesuatu yang seringkali menjadi bahan kita mengumpat.
Hal yang seringkali membuat repot adalah ketika hari raya selesai dan THR habis termasuk sisa gaji, menuju tanggal muda pun masih cukup lama.
Lama-lama, ibadah online yang semula penuh keharuan dan menjadi pilihan utama, secara pribadi mulai amat sangat mengganggu kehidupan spiritual saya.
Apa yang sebenarnya diinginkan oleh Yudas dengan menjual Yesus? Adakah sesuatu lain yang tidak (sempat) diceritakan di Injil?
Saya menghormatinya bukan saja karena sudah baik atau berjasa. Tetapi juga karena demikian juga ia memperlakukan orang lain.
Sesekali saling sapa di WA atau komen FB okelah…Tentu saja dengan panggilan kesayangannya itu: anjar-anjar pisang…
Ceritamu bagus. Njar… Beda dari yang lain. Berpotensi jadi sinetron viral. Tapi, skenario yang kamu buat kurang bikin penontonnya nangis nih.
"Tapi, kok elu kayak nggak ada respon dan usaha lagi sih, Mbak... Masa gua sendirian yang harus berjuang? Gua pengennya kita sama-sama berjuang."
Saya lebih nyaman mendampingi secara pribadi orangnya. Mengenal dan berbagi lebih dalam antar pribadi.
Cerita pendek yang berkisah tentang kehidupan para remaja.
Cerita tentang mbak yang menikah dianggap sudah tua.
Aku ingin menjadi titik akhir dalam naskahmu. Menutup semua cerita dengan sempurna versi kita. Dan membuat semua orang bahagia setiap kali membacanya.
Kekecewaan saya kali ini bukan semata masalah pembajakan buku menjadi ebook saja. Tapi ternyata yang tidak sah dan dilarang itu pun dijualbelikan
"Kamu itu dari luar. Banyak kuman dan virus. Makanya ganti baju terutama kalau mau tidur." Pesan ibu.
Terus terang, memberi judul sebuah novel itu termasuk bagian tersulit sekaligus menantang.
Bahkan ketika hari-hari itu juga mendatangkan emosi, mereka juga berani hadapi. Bersama.
Meski setelah mogok hampir sejam itu teratasi, kami sempat cukup lama bisa terlelap, ternyata di daerah Jatinangor bisa mogok lagi.
Dia pun mulai belajar menyapa dan cerita dikit-dikit kalau kami ajak ngobrol.