Pria itu mulai tunduk setelah pagutan pertama. Ia menyerah saat aku melucuti pakaiannya, satu per satu. Bibirnya masih berkutat di bibirku saat ia
Sore hari lepas sekolah. Kita sepakat mengotori seragam di sawah. Berlari, bermain rumput, berlumpur. Bosan tak juga nampak padahal matahari nyaris
Sudah sejak lama orang-orang di Jakarta tak mengenal makan malam. Mereka mesti merelakan jam makan malam menguap dalam perjalanan pulang. Mungkin in
Rabu, 31-12-1997 23:50 WIB Pria berkulit putih itu baru selesai membuat bakmi. Dari dapur, dengan kepincangan kakinya, ia tertatih menuju sofa yan
CINTA RAHASIA Ugit Rifai Amsal Hadi Seperti masa-masa yang sudah, aku selalu menemukannya. Tuhan mungkin selalu berkehendak demikian. Aku buka
Hari sudah senja. Unyil pulang dengan mata berkaca-kaca. Kepalanya terus saja menunduk. ''Kenapa, Nyil?'' tanya Ibu. ''Kelereng Unyil drebut sama Up
Bell pulang berbunyi. Anak-anak TK Mekar Sari berhambur. Saya mendekat pintu gerbang, mencari sosok kecil bernama Putri. Setengah anak-anak hilang
Hari ini saya resmi menjadi mayat. Terbaring berjejer bersama tubuh-tubuh beku lainnya. Kaku tak berdaya. Tepat di samping saya dua mayat terbujur. Se
"Hai, Jul! Baru pulang jam segini?" "Yah...!" Panjul terduduk lemas di atas dus kotor. Tangannya terus menggaruk-garuk lehernya. "Capek aku seha
"Kau pasti sedang bermasalah, ya! Biasanya kau bersemangat sekali mengejar dan mencoba membunuhku." Seekor kecoa berbicara padaku. Dia merayap dan
"Hai, ganteng...!" Satu colekan menjarah pipiku. Aku terdiam pasrah. Kepalaku tak mampu menghindar dari sergapan jemari wanita muda ini. Berkali-ka
Dimas menggenggam erat tanganku. Aku merasakan getaran cinta menghangat di jemarinya. Bukan itu saja senyum dan matanya berbinar lebih tulus dari sebe
Pagi ini Bapak pergi lagi menawarkan barang dagangannya kepada siapa saja yang ditemuinya di jalan. Ibu selalu melepas Bapak dengan senyum walaupun ia
Lima jam lalu iring-iringan jenazah itu lewat persis sekali di depan rumahku. Di barisan depan terlihat serombongan orang bersorban mengagung-agungkan
"Sudah berapa lama kau ikut denganku, Sum?" "Dua tahun, Bu!" "Kamu kerasan?" "Iya, Bu!" "Pastinya kamu sudah mengenal aku dengan baik. Iya
Meski kerap tersenyum saya sesungguhnya tak bisa banyak berbasa-basi. Pertanyaan-pertanyaan tentang kabar, pekerjaan, dan keluarga seperti sajian utam
Pasar Perum dua hari menjelang lebaran sibuk benar. Ibu-ibu dan gadis remaja penuh di antara jongko-jongko sayuran dan sembako. Transaksi, obral, dan
Tok tok tok! Ibu segera meraih pintu, aku membuntutinya penasaran. Tampak bu Dimas di luar membawa nampan. "Ini ada sedikit lauk buat buka puasa, B
Dimulai sejak ibu menemukan tabloid semi porno yang tergelatak di atas ranjang saya, sikap ibu drastis berubah. Tidak marah memang, tapi terlihat seka
Ini malam kesekian saat gelap dikagetkan oleh semburan kembang api yang menyulut ke langit. Anak-anak kecil bersorak menyanjung indahnya tebaran warna