Kadang keberadaan kita jauh lebih dibutuhkan daripada kata-kata kita. Mudah, tapi jika beriringan dengan ego hal itu akan menjadi yang tersulit.
Cerpen ini mengisahkan masa sekolah Kang Ikin 23 tahun silam. Masa SMA identik dengan Cinta Monyet yang membuat perasaan berbunga-bunga.
Bu Sri mulai gelisah. Ia berkali-kali mencoba menghubungi ponsel suaminya, namun tak kunjung diangkat. Bu Sri mulai khawatir.
Baron merasa dua hari ini rumahnya diintai orang-orang tidak dikenal. Gerobak bakso, gerobak jagung dan gerobak-gerobak lain mendadak ramai melintas.
Hal itu masuk akal bagi petani dan dia setuju bahwa si hussar harus mencobanya lagi.