Kompasianer bercentang biru harus selalu membuat tulisan bagus? Bagus tidaknya sebuah tulisan bergantung pada pembacanya
Kira-kira satu bulan yang lalu, ada pesan yang masuk di akun Kompasiana.
Mencetak 20 Artikel Utama sebagai syarat Terverifikasi (Centang Biru) bukan perkara yang mudah bagi saya yang masih tergolong pemula.
Artikel ini menceritakan bagaimana perjalanan saya menjadi calon Kompasianer terverifikasi Centang Biru.
Menulis di Kompasiana tak cuma sekadar ngeblog, sebagaimana taglinenya Kompasiana "Beyond Blogging"
“Jujur saja! Jika memang saya tertarik mengikuti mekanisme verifikasi konten yang sedang dilakukan oleh Tim Kompasiana saat ini,” kataku dalam hati.
Menulislah apa yang kamu pikir, bukan pikir apa yang kamu tulis. Menulis memang bisa menjadi sesantai itu, anggap saja sebagai healing!
Tak berbayar apalagi bantuan orang dalam! Centang biru di Kompasiana butuh konsistensi dan semangat 45!
Saya berharap perjalanan saya berkompasiana tahun berikutnya akan lebih baik lagi dari tahun ini.
Kompasiana, tempat perjalanan,Bagi penulis amatir yang bermimpi,Centang biru, bukan puncak akhir,Masih banyak pencapaian yang menanti.
Sebuah puisi refleksi atas berjuta pengalaman rasa dan menempuh perjalanan masa hingga akun Kompasianaku berubah terverifikasi centang biru.
Semoga K dapat terus eksis, menjadi ladang luas yang bisa kami tanami apa saja. Tulisan-tulisannya makin bernas dan bermanfaat bagi lebih banyak orang
Selama berkompasiana, selama sekira 4 tahun itu tentu ada pengalaman yang menyenangkan dan kurang menyenangkan yang pernah saya alami.
Siapa yang mau akunnya jadi centang biru? Gak perlu bayar kok kalo di Kompasiana, cukup lakuin hal ini!
Dari centang biru ini saya belajar bahwa semua pekerjaan adalah amanah.
Akhir-akhir ini sosial media sedang digemparkan oleh Centang Biru dari Twitter dan Meta yang bisa dibeli, Bagaimana imbasnya ke pelaku usaha?Simak yuk
Centang biru di Instagram kini bisa dibeli!
Di era kekinian, khususnya di era digital,label centang biru menjadi satu hal yang cukup prestise
Setelah centang biru Kompasiana, lalu apa? ulasan ini sekadar sharing penulis sebagai ekspresi selebrasi setelah baru saja memperoleh Centang Biru.
Aku ingin Centang Biru Kompasiana, Seperti pada Dinding Mereka. itu kataku, dahulu.
