Di antara sapa yang tak tersentuh, ada rasa yang tak pernah diucap. Akankah langkah kita tetap seiring, meski hati tertahan di batas yang samar?
Puisi: Celah Pertobatan Menuju Cinta Sejati Di celah perubahan, pertobatan menanti,
Menyiram kehidupan dengan air hujan yang menyegarkan.
Menuju masa depan yang indah, penuh cinta dan kebahagiaan.
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Kepastian. Semoga bermanfaat.
Puisi ketujuh dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Keraguan. Semoga bermanfaat.
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Pengingkaran. Semoga bermanfaat.
Puisi kelima dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Pengakuan. Semoga bermanfaat.
Puisi keempat dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Kebahagiaan. Semoga bermanfaat.
Puisi ketiga dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Penderitaan. Semoga bermanfaat.
Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Kesempatan. Semoga bermanfaat.
Puisi pertama dari sembilan rincian judul puisi tentang Celah, khususnya tentang Celah Kelengahan. Semoga bermanfaat.
Puisi sangat sederhana yang secara implisit memuat sembilan rincian judul puisi tentang Celah. Semoga bermanfaat.
rindumu membentuk rinai di mataku, yang dulunya kita tanam melalui bulan, dan rindu menjadi satu setelah kita disatukan
Enggak betah jadi oposisi, Oposisi itu berat, Maka jangan menjadi oposisi, Jika mental belum siap dalam keadaan darurat
Semerbak harum aromanya, Menghias rinduku kepada wajahmu, Wajahmu selaksa Bidadari dari surga hati
Terbanglah kedunia sastra dan kenalilah keindahan - keindahan di dalamnya.
Ditemani sepotong harapan, Menuju bahasa pembaharuan, Revolusi kata dan aksara, Dalam perenungan para penyair kehidupan
Sambut tanganku dengan bahasa dan kata sastra, Jiwa dan hati yang terus menggores sastra, Kini harus menutup usia