Cancel culture, secara harfiah diterjemahkan menjadi budaya pembatalan, merujuk pada tren dimana seseorang atau sesuatu diboikot secara online.
Dalam era media sosial, cancel culture telah menjadi lebih mudah untuk dilakukan dan tersebar luas.
Padahal dengan penerapan cancel culture juga dapat meningkatkan kualitas dunia entertainment Indonesia.
Perbedaan pilihan saat memilih paslon dianggap sebagai hal yang tidak bisa ditoleransi karena merasa pilihan kelompok tertentu yang paling benar
Skandal viral yang melibatkan anak Vincent Rompies dan Arief Suditomo dapat dikaitkan dengan cancel culture yang telah menguat di masyarakat.
Cancel culture juga dapat diartikan sebagai budaya atau tindakan sekelompok besar orang yang berhenti mendukung atau tidak lagi mengizinkan publik fig
Pada akhirnya, cancel culture ini pun bak pedang bermata dua.
Cancel culture dapat memberikan tekanan sosial yang kuat terhadap individu atau organisasi yang dianggap melanggar etika atau norma tertentu
Mendiskusikan mengenai perilaku netizen yang suka sekali menjadi polisi moral
Fenomena doxxing dan cancel culture semakin mencuat dalam ranah digital. Namun, di balik upaya ini untuk menegakkan keadilan sosial
Perilaku Cancel Culture marak diperbincangkan dan dilakukan saat ini.
Cancel culture adalah penghakiman publik atas dasar opini dari sekelompok masyarakat pada seseorang publik figur yang melakukan pelanggaran norma.
Tembuslah ke dunia maya, dan simak perjalanan mendalam kita ke dalam fenomena "cancel culture". Beradu argumen, berbagi wawasan, dan temukan jawaban
Cancel culture berkaitan erat dengan seorang public figure. Setiap aktivitas seorang public figure di media sosial pasti akan mendapat sorotan.
Cancel culture mengacu pada tindakan membatalkan atau menghukum individu dengan menolak atau menghindari interaksi
Apakah cancel culture bahaya atau justru menyelamatkan? Yuk simak lebih lengkapnya!
Cancel Culture sendiri dapat dipahami sebagai boikot, dimana seseorang akan diabaikan dari lingkaran sosial. Apakah efektif diterapkan di indonesia?
Menjadi humas di era the power of netizen dan cancel culture tidak mudah. Sebab, praktisi humas harus melek teknologi dan bisa social media handling.
Cancel culture atau budaya batal adalah fenomena sosial yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang yang mengalami pemboikotan
Budaya partisipatif bisa menguntungkan dan merugikan. Begini jadinya di Internet.