Berlian benar-benar mencerminkan hati keduanya…Begitu beningnya hingga melihat sang suami seperti melihat sang istri…Demikian pula sebaliknya…
Di tepian pantai, di bawah langit biru, Camar terbang bebas, mengejar mimpi.
Seorang pujangga ingin hidup bebas seperti burung camar diudara
Di pantai yang sepi, burung camar berdiam. Menyaksikan ombak yang datang dan pergi
Puisi rindu Telah kauletakkan seribu laut pada keningmu
Kegiatan konservasi Mangrove dilakukan oleh PT Pertamina Integrated Terminal Semarang bersama dengan kelompok CAMAR diwilayah pesisir Semarang
Anak pantai pasti merindukan bersajak di tepati pantai, karena janjinya, baru kali ini bisa diwujudkan
Ini sekadar fabel: mengapa tubuh Udang bungkuk. Fabel tentang udang ini bukan sembarang fabel. Ia dikemas penuh canda ria.
Burung camar itu masih terseok-seok mencari sebiji berkah di sepanjang pantai terkadang ia menengadah, berdoa turunkan sekedar hujan, demi tenggoro
Catatan malam Ramadan omjay hari keempat ini singkat saja. Orang puasa akan diuji kesabaran dan bukan hanya menahan haus dan lapar saja.
Catatan malam Ramadan yang kedua ini singkat saja. Intinya kita mampu mengelola waktu dengan baik. Siapa yang mampu mengelola waktu dengan baik akan
Catatan malam Ramadan akan hadir di konpasiana setiap hari. Omjay singkat menjadi camar Omjay. Semoga bermanfaat buat pembaca kompasiana
Pagi menepis keraguan, mimpi mimpi berguguran. Kenangan tersimpan dalam arsip sepi yang baru.
Puisi tentang harapan pandemi segera berakhir
Tak berharap banyak jika Sajian kopi itu kau sentuh Bahkan kau habiskan Dalam satu tegukan
arti puisi, makna puisi, maksud dari puisi, pesan puisi
hujan di sore ini membawa pada hempasan kecewa yang terdalamternyata tanda tanda itu tak mampu terbaca lagi dalam pikiranketajaman…
Ilustrasi. Sumber Pinterest. Tersebab apa tadinya agak sulit Mappatadang untuk menguraikannya. Mungkin semacam ketakberdayaan menjunjung beban. D
Kupegang erat lengan hitam kekarmu kala gelombang datang kembali mengajakku bercengkerama.