Lebih dekat dengan tiga tokoh Muhammadiyah yang telah mengenyam pendidikan di negara barat hingga jadi tokoh nasional
kisah kebodohan yang dimaklumi bisa menjadi bencana.
Wartawan senior Kompas St Sularto menyebut Almarhun Ahmad Syafii Maarif sebagai "maha guru moralitas
Banyak jenis kekayaan selain Maya akan harta benda
Kepergian Buya Syafii makin mengurangi deretan orang langka di negeri ini ...
Persembahan puisi kepada Buya Syafii Maarif atas segala dedikasinya terhadap kehidupan agama, bangsa dan negara.
Ulasan tentang pemikiran dan sikap Buya Syafii Maarif semasa hidup serta hal-hal yang dapat kita pelajari dari beliau
Umat Islam dan bangsa Indonesia kembali kehilangan seorang ulama sekaligus guru bangsa, Buya Syafii Maarif
Nilai-nilai tentang moralitas dan kebajikan yang beliau sampaikan, selamanya menjadi sumber keteladanan dalam beragama dan berwarganegara.
Ada begitu banyak kesamaan diantara kedua putera terbaik bangsa Indonesia ini. Salah satunya adalah Ilmu Kehidupan Tentang Kesederhanaan
Pada hati dan jiwa yang memagut resa. Angin dan ilalang pun merindukan Buya Sfaii, Ikon kesederhanaan. Selama jalan Buya Syafii sang guru bangsa
Ketika kita sakit maka hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengingat Tuhan yang Maha Esa.
Buya Syafii Maarif dan Cak Nur bisa dikatakan sebagai dua orang moralis. Tidak hanya penganjur moral tapi juga "praktisi" moral.
bersepeda itu bahasa silaturahmi, karena dengan bersepeda menumbuhkan nilai-nilai interaksi sosial yang tinggi, untuk bertemu dan beramah tamah
Buya memperingatkan: orang baik jangan diam, karena orang jahat akan merajalela, terutama di medsos.
Buya adalah guru dalam hal integritas. Secara sederhana integritas di sini saya artikan sebagai kesesuaian antara ucapan, pemikiran dan perbuatan.
Bangsa Indonesia lagi lagi kehilangan sosok yang amat sangat berperan bagi masa depan, yaiu Buya Syafii Maarif
Keteladanan penting Syafi'I Ma'arif terutama adalah usahanya dalam menjaga posisi Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah kultural murni yang berdikari
Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meninggal dunia di usia 86 tahun, namun karya dan pikirannya tidak lekang oleh zaman.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, Buya Syafii Maarif wafat meninggalkan nama besar dan teladan berbangsa bernegara.