Puisi kedua dari sembilan rincian judul puisi tentang Tak Yakin, khususnya tentang Tak Yakin Kalau Sendirian Akan Yakin. Semoga bermanfaat.
Rasa yang menyatu tidak butuh alasan,Rasa yang mengerti tidak butuh pembenaran
Aku Ingin Berada dalam Rahimmu LagiBu badai ini kencang sekali rasanya.Remuk aku dihantamnya.Di hari-hari yang kelabu ini aku butuh Ibu jadi tem
Aku Sendiri Tampak Berdua Mendayung perahu di lautan
Tak lama lagi kita kedatangan tamuSebagai tuan rumah tentu aku raguCaramu menyambut wahai lembahku
Trik dan Strategi Menulis Itu Mudah Ala Prof. DR. Ngainun Naim
Perasaan butuh dan cinta adalah dua hal yang berbeda
Terimalah tantangan agar kamu bisa merasakan kegembiraan atas kemenangan
Kamu akan menjadi versi dirimu sendiri bukan melihat sudut pandang orang lain karena kita berjalan di kaki sendiri
Bukan hal mudah dalam memulai antara butuh dan ingin, tapi bukan berarti tak bisa. Bisa dimulai dari kesadaran tanggung jawab dan menjaga pandangan.
Aku dan hari ini, adalah aku yang selalu hadir di setiap nafas dan degub jantungmu dan akan abadi dalam aliran darahmu, sampai ujung penantian masa.
Asalkan Engkau tak marah kepada ku wahai Tuhanku , kuterima apa saja nasibku didunia
Serentetan rasa sesalTerus menembaki relung hatiHingga buat jiwaku lunglai
Libur telah tiba eh sudah ganti dengan libur telah usai
Ketika lapar mendera aku benar-benar malu untuk menggerutu
Ibu pulanglah kami tak membutuhkanmu
Terbangun di antara sepi. Di depanku mereka bersikap ramai. Bercanda. Meski sebetulnya ada luka di hati mereka.
Cinta itu tidak mudah bagi setiap orang tetapi ketika kita memiliki seseorang untuk bersandar tentu akan sangat membuat kita bahagia.
Aku buntu menunggangi kudaMeninggalkan kuda, lalu aku berlari?Putar balik cari jalan lain?"Ya tuhan, aku butuh petunjuk.."diam, maju dan mundur"Aku bu
Saat ini masih bersama meski butuh jadi alasan berharap betah tetap menggenggam erat