Si Ratu Malam, Wijaya Kusuma
Dinginnya pagi tak terlalu kuhiraukan walau kadang terasa menusuk tulangLangkah kaki masih saja menembus belantara ilalang yang merunduk bersama titik
Senang ..Iya .. sempat terbersitMelihat kuncupmu mulai munculHarapanAda .. akan melihat mekarmuDi suatu ketikaKenyataanKudapati kutu putih menyerangmu
Akulah bunga-bunga putih yang terbang melawan angin Menyusuri awan dan musim yang selalu berganti rupa Akulah sunyi yang mencari malam