Saya kalau di rumah Bulik paling senang nongkrong di depan tungku. Hangat. Apalagi sambil menyeruput teh tubruk. Mantaaap.
![[Surat untuk Bulik] Aku Tidak Bisa Mudik, Sisakan Bolu Bakar Untukku Ya Bulik](https://assets-a3.kompasiana.com/items/album/2021/05/09/20210509-131726-jpg-60977ef68ede487617789622.jpg?t=o&v=410&x=225)
Bukannya tidak kangen dengan Bulik. Atau sudah lupa dengan Bulik. Tapi situasi dan kondisinya yang belum memungkinkan
Kepercayaan tidak hanya hadir dengan sayap-sayap langit, terbang di atas bebukitan dan menyelipkan keajaiban dalam setiap kepakannya. Kepercayaan sepe
Prihatin. Begitulah perasaan penulis setelah mencermati pemberitaan di Jawa Barat di sejumlah media baik yang lokal maupun nasional, dalam kurun wakt
