Ketipisan paket itu, untuk sesaat berhasil membuat saya bingung. Sempat tidak percaya, bahwa itu adalah paket buku untuk saya. Saya mengira itu prank.
Betapapun kompleks kedukaan itu menyelimuti setiap kujur notifikasi, saya tetap tidak peduli. Memilih bungkam seribu kata untuk tetap antipati.